Setelah Tiga Lembaga Survei, Kini Giliran Indikator Politik Indonesia Sebut Elektabilitas Jaro Ade Paling Tinggi

Setelah Tiga Lembaga Survei, Kini Giliran Indikator Politik Indonesia Sebut Elektabilitas Jaro Ade Paling Tinggi

Smallest Font
Largest Font

SABADESA, Cibinong - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan dilaksanakan pada akhir bulan November 2024 ini, termasuk untuk Kabupaten Bogor juga.

Meski Pilkada masih hitungan bulan dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor belum membuka pendaftaran calon dari partai, namun sejumlah nama sudah digadang-gadang sebagai calon terkuat.

Tiga lembaga survei nasional yang selama ini aktif melakukan survei politik, baik tingkat lokal atau nasional, menyebutkan jika popularitas dan elektabilitas Ade Ruhendi alias Jaro Ade adalah yang paling tinggi.

Kini giliran lembaga survei Indikator Politik Indonesia yang memaparkan hasil surveinya terhadap nama-nama yang akan maju dalam Pilkada Kabupaten Bogor.

Terbaru, lembaga survei Indikator Politik Indonesia membeberkan hasil survei yang dilakukannya sejak 9 Juli hingga 14 Juli 2024.

“Hasil survei yang kami lakukan, bapak Jaro Ade sudah melewati ambang batas, karena nilai persentasenya melebihi 50 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi kepada wartawan.

Lebih lanjut Burhanudin mengatakan, hasil survei yang dilakukan lembaganya, bacabup Jaro Ade mendapatkan 58,0% popularitas dan elektabilitasnya, sedangkan untuk urutan kedua ada Elly Rachmat Yasin di angka 23,3%.

“Disusul oleh Iwan Setiawan dengan persentase 9,3%, kemudian bakal calon keempat yang juga sama – sama dari partai Gerindra, Rudy Susmanto hanya mendapatkan 4,8%,” kata Burhanudin Muhtadi.

Burhanudin Muhtadi mengatakan, jika disimulasikan dengan tiga nama calon bupati, hasilnya pun tidak berubah, Jaro Ade mendapatkan 62,0%, Elly Rachmat Yasin 23.2% dan Iwan Setiawan 9,5%.

“Sedangkan jika terjadi head to head antara Jaro Ade dengan Rudy Susmanto hasilnya semakin jauh yakni, Jaro Ade 79,5% sedangkan Rudy Susmanto hanya 9,6% saja,” papar Burhanudin Muhtadi.

Burhanudin Muhtadi menjelaskan, jika sampling yang dilakukan lembaganya dengan metode quistioner ke berbagai elemen masyarakat.

Tidak hanya itu, atribut atau media kampanye baik yang konvensional, seperti baliho, billboard dan alat peraga kampanye lainnya juga menjadi bagian dari survei Indikator Politik Indonesia.

“Sampling dilakukan untuk para bakal calon bupati (Bacabup) Bogor dengan cara kampanye melalui media masa maupun media sosial juga kami lakukan. Dan hasilnya pak Jaro Ade tetap jauh lebih unggul dari 3 kompetitor lainnya,” terang Burhanudin Muhtadi.

Kendati demikian, lanjut Burhanudin Muhtadi, hasil survei tersebut bisa saja berubah mengingat masih ada waktu kurang lebih empat (4) bulan menjelang pencoblosan.

Dia menambahkan, jika seluruh tim bergerak, ada kemungkinan perubahan angka persentase bagi seluruh bakal calon bupati Bogor. 

Apalagi salah satu bakal calon tidak mendapatkan surat penugasan, pergeseran angka kemungkinan akan terbagi – bagi kepada tiga calon lainnya.

“Jika melihat angka persentase hari ini, pak Jaro Ade mendapatkan nilai tertinggi, kemungkinan besar pergeseran akan lebih banyak ke calon yang popularitas dan elektabilitasnya lebih tinggi, yakni pak Jaro Ade,” tukasnya. (***)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Admin Author
ads
ads